This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.

This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.

This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label BERITA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERITA. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 29 Juni 2013
Pengembangan bibit gaharu dari Cabutan (dengan teknik penyungkupan)
Bagi Teman-teman yang ingin mengembangkan bibit gaharu sendiri baik
untuk keperluan tanam sendiri atau keperluan bisnis (dijual lagi) kami
menyediakan dalam bentuk cabutan anakan.
1. Anakan gaharu tinggi 5 cm - 10 cm Harga Rp. 500/bibit.
Gambar Anakan gaharu tinggi 5 - 10 cm
2. Anakan gaharu tinggi 15 cm - 30 cm Harga Rp. 800/bibit
INFORMASI BENGKULU Budidaya Gaharu
Katalog Produk
Budidaya Gaharu
Keterangan: | 082113679988 atau gaharu.mandiri@ yahoo.com - Jual Bibit Gaharu. Kami menyediakan bibit gaharu dalam jumlah yang besar.Tersedia bibit gaharu berbagai species ( A. Malaccensis, A. Microcarpa, A. Beccariana, A. Crassna, Gyrinops Versteegii) dari ukuran 5Cm s/ d 100Cm ( Cabutan atau Polybag) dengan harga yang sangat murah. Bibit kami telah terjual mulai dari Aceh sampai Papua. Kami siap melayani permintaan dari seluruh Indonesia. Bagi yang berminat dapat menghubungi 082113679988 atau gaharu.mandiri@ yahoo.com |
---|
Kenalkan ke teman Anda
Kontak Perusahaan | ||
---|---|---|
Nama: | Tn. Gaharu Mandiri [Direktur/CEO/Manajer Umum] | |
E-mail: | Kirim Pesan | |
Nomer HP: | 082113679988 | |
Nomer Telpon: | 082113679988 | |
Nomer Faks: | 082113679988 | |
Alamat: | Jl. Kinibalu Bengkulu, Bengkulu Indonesia | |
Menjual Bibit Gaharu dan Jasa Budidaya Gaharu |
Membuat situs langsung jadi?
Silahkan Klik disini!
Kementerian Kehutanan Kembangkan Teknologi Penghasil ”Gaharu Kualitas Super”
Kementerian Kehutanan Kembangkan Teknologi Penghasil ”Gaharu Kualitas Super”
Departemen Kehutanan Kembangkan Teknologi Penghasil
”Gaharu Kualitas Super”

Di Bogor,
Jawa Barat, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kehutanan pada
Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Hutan dan Konservasi
Alam Kementerian Kehutanan mengembangkan rekayasa produksi gaharu
buatan.
Risetnya dimulai sejak tahun 2000. Riset itu menunjukkan keberhasilan dalam waktu satu sampai dua tahun terakhir ini.
Gaharu itu
sendiri sebagai hasil persenyawaan enzim jamur tertentu yang menginfeksi
kayu jenis tertentu pula. Persenyawaan itu menghasilkan damar wangi
yang kemudian dikenal sebagai gaharu.
Kayu yang
mengandung damar wangi atau gaharu kategori paling bagus atau kelas
super mencapai harga Rp 50 juta per kilogram. Melalui metode
penyulingan, gaharu umumnya dimanfaatkan sebagai pewangi.

Soal
pepatah, ”Sudah gaharu, cendana pula!”, menurut Sulistyo, itu hanyalah
pepatah untuk menguatkan suatu hal. Gaharu beraroma wangi. Tentu akan
wangi berlipat-lipat jika gaharu terdapat di kayu cendana yang memang
sudah wangi. ”Pada kenyataanya, gaharu tidak pernah berada di kayu
cendana,” ujarnya.
Teknik Budidaya Gaharu
Beberapa jenis tumbuhan berpotensi untuk memproduksi gaharu sudah dieksplorasi. Jenis tumbuhan itu meliputi Aquilaria spp, Aetoxylon sympetallum, Gyrinops, dan Gonsystylus.
Berbagai
jenis tumbuhan itu tersebar di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Papua. Tetapi, keberadaannya sekarang mulai langka.
Masyarakat juga sulit mengenali jenis tumbuhan tersebut. Salah satu jenis Aquilaria di Kalimantan dikenal dengan nama lokal karas. Keberadaannya mulai jarang dijumpai pula.
Teknik budi
daya gaharu dengan cara penginfeksian jamur pembentuk gaharu ke dalam
batang pohon potensial. Isolat jamur penginfeksi atau pembentuk gaharu
sudah dieksplorasi Balitbang Kehutanan dengan hasil diperoleh dari
genus Fusarium dan Cylindrocarpon.
Saat ini diperoleh dari genus Fusarium sebanyak 23 isolat jamur. Empat isolat jamur Fusarium paling cepat menginfeksi kayu berpotensi menjadi gaharu.
”Dalam satu
bulan kayu yang diinfeksi dengan keempat isolat jamur tersebut sudah
mampu menunjukkan tanda-tanda keberhasilannya,” kata Sulistyo.
Kemudian
gaharu buatan itu bisa dipetik pada usia satu hingga tiga tahun. Pohon
potensial yang dipilih untuk membentuk gaharu, yang sudah berdiameter
lebih dari 15 sentimeter dan usianya di atas 5-6 tahun.
Untuk
menyuntikkan isolat jamur penginfeksi, sebelumnya pohon potensial
dilukai. Pada bagian pelukaan tersebut, isolat jamur disuntikkan. ”Dalam
satu pohon disuntikkan isolat jamur pada 200 sampai 300 titik pelukaan
batang,” kata Sulistyo. Dalam pelukaan kemudian terjadi infeksi jamur
yang membentuk warna kehitam-hitaman.
Selama tiga
tahun, semburat warna kehitaman itu akan menyebar ke atas dalam jarak
hanya 3-4 sentimeter saja. Semburat warna kehitam-hitaman pada serat
kayu itulah yang disebut gaharu.
Selama ini
gaharu alam yang paling bagus disebut gaharu super yang berwarna hitam
pekat, padat, keras, mengilap, dan beraroma kuat khas gaharu.
Gaharu super tidak menampakkan serat kayunya. Bentuknya seperti bongkahan yang di dalamnya tidak berlubang.
”Klasifikasi
mutu gaharu ditetapkan ada enam mutu. Berturut-turut dari yang paling
bagus, yaitu Super (Super King, Super, Super AB), Tanggung, Kacangan
(Kacangan A, B, dan C), Teri (Teri A, B, C, Teri Kulit A, B), Kemedangan
(A, B, C) dan Suloan.” kata Sulistyo.
Kelas
cincangan merupakan potongan kecil-kecil dari kayu yang terinfeksi
menjadi gaharu. Meskipun tidak berwarna kehitaman atau tidak mengandung
getah gaharu, kelas cincangan masih menunjukkan aroma khasnya. Biasanya,
gaharu ini digunakan untuk pembuatan dupa atau hio.
Dalam proses
produksi gaharu buatan, yang sangat penting dikuasai adalah proses
pembenihan, persemaian, penanaman, dan pemeliharaan pohon-pohon
berpotensi gaharu.
Tidak kalah
pentingnya, yaitu tahapan pembentukan isolat jamur yang akan
diinfeksikan. Metodenya, meliputi isolasi jamur pembentuk yang diambil
dari jenis pohon penghasil gaharu.
Setelah
jamur berhasil diidentifikasi kesesuaiannya, kemudian diperbanyak ke
dalam media cair atau padat. Isolat jamur hasil perbanyakan pun siap
disuntikkan ke pohon berpotensi gaharu.
Manfaat dan Kegunaan Kayu Gaharu
Sampai saat ini, pemanfaatan gaharu masih
dalam bentuk bahan baku (kayu bulatan, cacahan, bubuk,atau fosil kayu
yang sudah terkubur. Setiap bentuk produk gaharu tersebut mempunyai
bentuk dan sifat yang berbeda.
Gaharu mempunyai kandungan resin atau damar wangi yang mengeluarkan aroma dengan keharuman yang khas.
Dari aromanya itu yang sangat popular
bahkan sangat disukai oleh masyarakat negara-negara di Timur Tengah,
Saudi Arabia, Uni Emirat, Yaman, Oman, daratan Cina, Korea, dan Jepang
sehingga dibutuhkan sebagai bahan baku industri parfum, obat-obatan,
kosmetika, dupa, dan pengawet berbagai jenis asesoris serta untuk
keperluan kegiatan keagamaan, gaharu sudah lama diakrabi bagi pemeluk
agama Budha, dan Hindu.
Dengan seiringnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi industri, gaharu bukan hanya berguna sebagai
bahan untuk industri wangi-wangian saja, tetapi juga secara klinis dapat
dimanfaatkan sebagai obat.
Gaharu bisa dipakai sebagai obat: anti
asmatik, anti mikroba, stimulant kerja syaraf dan pencernaan ,obat sakit
perut, perangsang nafsu birahi, penghilang rasa sakit, kanker, diare,
tersedak, tumor paru-paru, obat tumor usus, penghilang stress, gangguan
ginjal, asma, hepatitis, sirosis, dan untuk kosmetik (perawatan wajah
dan menghaluskan kulit).
Kayu Gaharu dan Kegunaannya
Kandungan kimia yang terdapat dalam
gaharu merupakan komponen-komponen yang terdiri dari sesquiterpenes,
sesquiter-pene alcohol, kompoun oxygenated dan chromone. Selain itu,
juga terdiri dari komponen-komponen agarospiral, jinkohol-eramol,
jinkool yang menghasilkan aroma gaharu.
Penggunaan kayu dalam industri perkayuaan
di mana kayunya digunakan dalam industri pembuatan kotak pembungkus,
papan lapis, cenderamata, perabot, sarung senjata, chopstick dan
lain-lain.
Gaharu digunakan dalam upacara keagamaan
Cina, Ayurvedic dan upacara kaum di Tibet. Gaharu digunakan sebagai
pengharum rumah di Timur Tengah, di Papua New Guinea digunakan sebagai
obat-obatan tradisional oleh masyarakatnya. Di masa sekarang gaharu juga
digunakan sebagai bahan minyak wangi dan kosmetik.
Gaharu Sembuhkan Banyak Penyakit
Gaharu dikenal berasal dari marga
tumbuhan bernama Aquilaria. Di Indonesia tumbuh berbagai macam
spesiesnya, seperti A. malaccensis, A. microcarpa, A. hirta, A.
beccariana, dan A. Filaria.
Karena banyaknya jenis tumbuhan ini ada
di Indonesia, maka bukan barang aneh, bila kemudian tumbuhan ini juga
banyak dimanfaatkan masyarakat. Salah satu manfaatnya merupakan fungsi
flora ini sebagai obat.
Meningkatnya penggunaan obat-obatan dari
bahan organik seperti tumbuhan (herbal), membuat gaharu semakin diminati
sebagai bahan baku obat-obatan untuk berbagai macam penyakit.
Dari hasil penelitian yang ada, gaharu
dikenal mampu mengobati penyakit seperti stres, asma, liver, ginjal,
radang lambung, radang usus, rhematik, tumor dan kanker.
Kini pengunaan gaharu sebagai obat terus
meningkat. Tapi sayangnya hingga kini, Indonesia baru mampu memasok 15
persen total kebutuhan gaharu dunia.
Bahkan kini fungsi gaharu juga merambah
untuk bahan berbagai produk kecantikan dan perawatan tubuh. Sebagai
kosmetik gaharu bisa dijual seharga Rp 2-5 juta per kilogram, bahkan
untuk jenis super dan dobel super harganya mencapai Rp18 juta per
kilogram.
Di Indonesia tanaman ini dikelompokan
sebagai produk komoditi hasil hutan bukan kayu. Atas dasar itu,
pengembangan gaharu sangat mendukung program pelestarian hutan yang
digalakkan pemerintah, investasi dibidang gaharu sendiri sebenarnya
sangat menguntungkan, Gaharu bisa dipanen pada usia 5-8 tahun.
Untuk satu hektare gaharu hingga bisa
dipanen, memerlukan biaya sebesar Rp 125 juta namun hasil panen yang
didapat mencapai puluhan kali lipat. Budidaya gaharu sangat cocok
dikembangkan dalam meningkatkan hasil hutan non kayu, sementara pasarnya
sangat luas dan tidak terbatas.
Sumber : http://gaharujabar.wordpress.com/
http://kebungaharununukan.blogspot.com/2012/08/kementerian-kehutanan-kembangkan.html
BIBIT GAHARU SUPER
BIBIT GAHARU SUPER

Bibit Gaharu Super...? ,
mengapa di katakan gaharu super , sebaiknya kita melihat dari awal
bagaimana kita memilih buah yang benar-benar sudah tua agar biji yang di
hasilkan hasilnya baik , mengapa kita harus memilih buah gaharu yang
sudah tua , pengamatan kami sebagai berikut :
1. buah gaharu yang sudah
tua berwarna kuning , dari buah inilah maka biji yang di hasilkan
sangat baik buat pembibitan biasanya minimal 85% akan berkecambah.
2. buah gaharu yang
kurang tua berwarna masih hijau , dari buah ini akan di hasilkan biji
yang kurang baik sehingga apabila untuk proses pembibitan hasilnya
biasanya 30-50% saja serta proses berkecambahnya biasanya agak lama dari
pada biji yang sudah tua.

Proses penyemaian bisa di
lakukan dengan berbagai cara , tetapi pengalaman kami ada 2 cara yaitu
biji gaharu langsung di semai kedalam polibek dan ada juga penyemaian di
lakukan dengan media sterofom atau yang lainnya , selanjutnya kita
siapkan lahan untuk proses penyemaian , perlu di ketahui penyiapan lahan
sebaiknya di tempat yang sejuk karena gaharu tidak tahan terhadap suhu
udara panas dan alangkah baiknya apabila atasnya di kasih penutup
paranet agar sinar matahari bisa masuk secara teratur.
Nah..., dari pengamatan
di atas kita bisa menentukan hasil bibit gaharu super yaitu bersumber
dari biji yang berkualitas baik , sekarang tinggal proses penyemaian dan
juga perawatan agar biji ini bisa tumbuh secara maksimal menjadi gaharu
super.
Proses selanjutnya
perawatan setelah penyemaian sebaiknya penyiraman di lakukan 1 x sehari ,
apabila bibit berumur sekitar 1 bulan sebaiknya di beri pupuk , perlu
di ingat dalam pemberian pupuk tahap awal ini sebaiknya sedikit sekali
di karenakan bibit masih kecil bisa mengakibatkan kematian apabila
terlalu banyak kasih pupuk , setelah pemupukan selang 3-5 hari sebaiknya
penyemprotan agar daun tidak termakan hama ulat , dan untuk seterusnya
sebaiknya pemupukan maksimal 3-4 minggu sekali dan sebailiknya
penyemprotanpun di lakukan 3-4 minggu sekali. Dengan seperti ini maka
akan di hasilkan BIBIT GAHARU SUPER.
Dari hasil inilah maka
kita akan tau bagaimana bibit gaharu super , pada intinya bibit gaharu
super bibit gaharu yang berasal dari biji yang berkualitas serta
perawatan yang maksimal sehingga proses pertumbuhannya lebih cepat. Nah
sekarang kita sudah tau bagaimana cara memilih bibit gaharu super dan
kami CV.MAJUBERKAH menyediakan dan menjual bibit gaharu super dan
berkualitas
forum hijau indonesia

Menhut : Tingkatkan
Permintaan Ekspor Kayu Gaharu
Forumhijau.com - Menteri
Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, mengakui ekspor kayu gaharu selama ini
sulit langsung pasar China dan membuat harga gaharu Indonesia lebih mahal.
Dengan perdagangan langsung, produsen Indonesia mendapat harga tinggi karena tidak ada biaya perantara, sedangkan konsumen China untung karena mendapat harga yang lebih murah. Mengacu pada kesepakatan perdagangan, harga jual ekspor kayu gaharu ditetapkan US$ 10-US$ 15.000 per kilogram. Penentuan harga ditetapkan berdasar kualitas kayu gaharu. Kesepakatan ini diharapkan juga bisa menekan ekspor kayu gaharu ilegal.
Zulkifli menegaskan, Kementrian Kehutanan akan terus meningkatnya permintaan ekspor dan tingginya harga jual komoditas tersebut membuat pemerintah mengkaji peningkatan produksi melalui pengembangan hutan budi daya. Selama ini 98% dari total ekspor produk gaharu dalam negeri berasal dari hutan alam. “Dengan peningkatan permintaan di pasar dunia, Indonesia tidak bisa mengandalkan gaharu dari hutan alam saja, harus dikembangkan produksi melalui hutan budi daya,” ujarnya.
Beberapa lokasi di Indonesia memiliki iklim yang cukup mendukung bagi pengembangan hutan budi daya gaharu. Di antaranya Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Bangka Belitung dan Lampung. Data Kementerian Kehutanan menunjukkan total varietas gaharu dunia mencapai 15 varietas dan enam di antaranya tumbuh di seluruh daerah di Indonesia kecuali Jawa dan Sunda Kecil.
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Gaharu Indonesia, Mashur menyatakan. asosiasi siap ikut aktif dalam pengembangan budi daya. Rencananya akan ada laboratorium genetika gaharu yang dikembangkan oleh asosiasi, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian. Dengan memanfaatkan budi daya, kayu gaharu bisa dipanen pada usia tiga tahun. Selama ini, tanaman gaharu di hutan alam baru bisa diambil pada usia 6-8 tahun.
Gaharu budi daya membutuhkan biaya mulai tanam hingga panen sebesar Rp 4 juta per pohon.
Indonesia kini bisa menembus pasar ekspor gaharu ke Tiongkok, setelah sebelumnya ekspor komoditas ini harus melewati negara ketiga, seperti Taiwan, Singapura, dan Hong Kong. “Selain volume perdagangan kita meningkat, petani dan pengusaha gaharu nasional juga memperoleh harga yang tinggi karena tidak ada `fee` untuk pihak ketiga dari perdagangan langsung ini, demikian juga pihak Tiongkok,” kata Menteri Kehutanan.
Di pasar Internasional, katanya, saat meresmikan ekspor langsung perdana kayu gaharu ke Tiongkok, kebutuhan gaharu dunia setiap tahun mencapai 4.000 ton dan Tiongkok merupakan salah satu negara pengimpor gaharu terbesar dengan kebutuhan per tahun mencapai 500 ton. Selama ini, ekspor gaharu Indonesia lebih banyak ditujukan ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, dan Uni Eropa karena kesulitan untuk menembus langsung ke pasar Tiongkok.
Dalam lima tahun terakhir ini, total ekspor gaharu Indonesia berkisara 170-573 ton dengan perkiraan perolehan devisa pada tahun 2006 sebesar 26.086.350 dolar AS dan meningkat menjadi 85.987.500 dolar tahun 2010.“Kita menargetkan dalam beberapa tahun ke depan ekspor gaharu tidak hanya bersumber dari hutan alam, tetapi juga dari hasil budidaya,” kata Zulkifli. Ekspor gaharu ini dilakukan dalam bentuk serpihan (chips), balok kayu (block), Serbuk (powder), dan minyak (oil).
Zulkifli mengatakan, potensi gaharu di Indonesia diperkirakan mencapai 600 ribu ton per tahun dengan sentra produksi berada di Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Harga gaharu Indonesia berkisar Rp 100.000-150.000.000 per kg, tergantung kualitasnya. Saat ini, budidaya gaharu sudah mulai dikembangkan di Bangka, Sukabumi, Bogor, Lampung, dan NTT. “Kalau kita mengandalkan dari alam saja tentulah pasokan terbatas,” katanya.
Menuru Mashur, selama ini perdagangan langsung gaharu dari Indonesia ke Tiongkok terhalang sindikasi mafia. “Kita susah langsung masuk ke pasar negara itu karena gaharu ini memang sangat mahal,” katanya. Selama ini, menurut dia, 98 persen pasokan gaharu Indonesia masih berasal dari hutan alam. “Potensinnya di Indonesia masih sangat tinggi dari hutan yang sangat luas,” katanya. Satu pohon, dia bilang bisa menghasilkan 600 kg serpihan (chips).
Gaharu kualitas paling tinggi di Indonesia “aquilaria filaria” kebanyakan berada di hutan Kalimantan Timur dan harganya mencapai Rp 150 juta per kg. “Kalau di China mereka bisa jual Rp 400 juta per kg, sedangkan di Timur Tengah untuk yang kualitas tinggi ini dijual dengan harga Rp 300 juta per kilo. (iwb)
©[FHI/Antara]
Follow us: @forum_hijau
https://www.facebook.com/ForumHijauIndonesia/posts/452380944853008
CARA BARU PANEN GAHARU TINGKATKAN PRODUKSI DENGAN TEKNIK OLES
Bengkulu, 2-3 Februari 2013
Dengan teknik inokulasi sistem suntik pekebun hanya sekali panen
ketika tanaman berumur 7-8 tahun atau 2-3 tahun pascainokulasi. Dengan
teknik oles cendawan inokulan, pekebun dapat panen berkali-kali sejak
pohon berumur 3-5 tahun. Panen terakhir saat pohon berumur 7-8 tahun
menghasilkan 19,2 kg gubal, lebih besar sekitar 4 kg daripada cara
inokulasi konvensional, 15 kg gubal per pohon. Itu menjadi solusi untuk
mengatasi populasi gaharu alam yang terus menyusut. Trubus mengundang
Anda untuk mengikuti pelatihan budidaya gaharu dengan teknik baru
langsung dengan pakarnya.
Materi
● Memilih spesies pohon penghasil gaharu● Bibit bermutu (setek, kultur jaringan, cabutan dari hutan, atau asal biji)
● Jenis cendawan
● Teknik menginokulasi cara suntik dan oles
● Teknik panen gaharu
● Standar mutu kayu gaharu
● Cara menembus pasar gaharu
● Praktek menginokulasi
● Praktek memisahkan gubal dari kayu
Biaya
- Pelanggan Trubus & member trubus-online Rp1.750.000/orang
- Umum Rp1.850.000/orang
Biaya termasuk makalah pelatihan, praktek, kudapan, dan makan siang.
Keterangan lebih lanjut hubungi: Suci atau Devi
Telp 021-8729 060, 8770 1748, HP. 0813 1603 4009, Faks. 021-872 9059
E-mail: pelatihan@trubus-online.co.id, Blackberry: Pelatihan Trubus PIN 2898B5DC.
Pembayaran, transfer ke BCA Cab. Samanhudi a.n. Trubus Swadaya No. rekening 4770100009. Kirimkan bukti transfer Anda ke 021-872 9059
http://www.trubus-online.co.id/pelatihan/6559-cara-baru-panen-gaharu-tingkatkan-produksi-dengan-teknik-oles-.html
Investasi Cerdas Gaharu



Kami menyediakan bibit Gaharu jenis Aquilaria
malaccensis, tinggi bibit 30 cm , harga Rp. 12.000/batang. minimal order 250
batang. Hubungi Rudy di e m@il
multivalentprima@gmail.com
atau 0858 66 231 777
atau 0858 66 231 777
Gaharu merupakan istilah umum untuk menyebutkan beberapa jenis tanaman yang menghasilkan kelenjar resin berbau harum di dalam batang kayunya ketika terjadi infeksi mikro organisme dari luar. harga kayu yang mengandung resin ini mutu A - B berkisar Rp. 25.000.000 - Rp. 5.000.000 per kilogramnya. Hitungan kasarnya , dengan inokulasi yang tepat , pohon berusia 5 tahun yang di inokulasi biakan Fusarium , kemudian dipanen pada umur minimal 8 tahun , hitungan kasarnya per pohon bisa menghasilkan Rp. 5 - 10 juta per batang. Tanaman ini bisa ditanam di sela - sela tanaman keras lain , karena pada 2 tahun pertama sejak ditanam di lahan , Gaharu harus berada di bawah naungan. jika tanpa naungan , kemungkinan kematian bibit 30 - 60 %.

Hitungan bisnis di bawah ini diambil dari blog saya
www.kebun5m.blogspot.com
Alternatif lain untuk menghasilkan investasi yang
paling menguntungkan adalah dengan menerapkan pola tumpangsari Sengon /
Paulownia + Aren Unggul + Gaharu.
Aren & gaharu membutuhkan tanaman peneduh di
awal pertumbuhan mereka. Oleh karena itu , sengon / paulownia ditanam sebagai
peneduh. Hasil yang didapatkan dalam 10 tahun pertama:
Sengon 250 batang, tebang 1 kali @ Rp. 550.000= Rp.137.500.000
Aren Unggul var. dalam 250 batang Gaharu 250 batang,tebang 1 kali tahun ke 8 @ Rp.5.000.000 = Rp. 1.250.000.000

Pada tahun ke-15 akumulasi penghasilan adalah :
Sengon-habis
Aren Unggul 250 batang prod. 50% @ 30 liter @ Rp.2.000/lt per hari = Rp.13.687.500.000
Gaharu tebang kedua 400 batang @ Rp. 5.000.000 = Rp.2.000.000.000
Ditambah hasil tahun ke-5 & 8 = Rp.1.387.500.000
Total tahun ke-15 Rp. 17.075.000.000

Berikut Artikel Majalah TRUBUS , majalah Agrobisnis
no, 1 di Indonesia mengenai Gaharu :
Gubal terbentuk karena rangsangan dari mikroba yang masuk ke jaringan tanaman,' kata Dr Ir Mucharromah, MSc, peneliti gaharu dari Universitas Bengkulu. Mikroba-berupa cendawan atau bakteri-masuk melalui luka. Luka bisa disebabkan karena pengeboran, penggergajian, bahan cabang patah, atau kulit terkelupas.
Gubal terbentuk karena rangsangan dari mikroba yang masuk ke jaringan tanaman,' kata Dr Ir Mucharromah, MSc, peneliti gaharu dari Universitas Bengkulu. Mikroba-berupa cendawan atau bakteri-masuk melalui luka. Luka bisa disebabkan karena pengeboran, penggergajian, bahan cabang patah, atau kulit terkelupas.
Di Kelurahan Sidomulyo, Bengkulu, Jasmi Syafaruddin punya 5 pohon. Gara-gara Jasmi membakar sampah di dekat situ, kulit 2 tanaman terkelupas. Dalam posisi telanjang seperti itu diduga fusarium datang menyerang. Dua pohon berumur 5 tahun itu sekarang sudah bergubal. Abdulqodir Hadi Mustofa Habibullah di Jambi mencoba mengebor secara vertikal. Mata bor ¾ inci dibenamkan sedalam 1-3 m. Lalu minimal 10 botol inokulan fusarium bervolume 600 cc dikucurkan. Dari proses itu Habib mulai menuai gaharu.
Ketika mikroba masuk jaringan tanaman, ia dianggap sebagai benda asing. Makanya tanaman merespon dengan mengeluarkan penangkal. Tri Mulyaningsih, MSi, ahli gaharu dari Universitas Mataram menyebut zat imun itu fitoalexin. Bentuknya berupa resin beraroma yang diproduksi oleh alkaloid sel. Resin berwarna cokelat itu melindungi sel-sel tanaman dari serangan mikroba. 'Ia membentengi sel dari serangan mikroba,' kata Mucharromah. Resin melokalisir kerusakan akibat serangan mikroba supaya luka tidak meluas ke jaringan lain. Deposit resin-pada jaringan hidup-yang terus menumpuk berujung pada terbentuknya gaharu.
Salah satu ciri yang dapat dijadikan indikator tajuk tanaman menguning dan rontok, pada batang atau cabang terjadi pembengkakan, pelekukan, atau penebalan. Namun, ketika mikroba terlalu perkasa, gubal urung terbentuk. Tanaman bisa mati-minimal batang busuk-karena kalah kuat melawan keganasan si penyusup. Jika respon tanaman terlalu kuat, gubal yang sempat terbentuk akan menghilang.
Penyebab harum
Kejadian itu lantaran, 'Respon setiap jenis tanaman
terhadap infeksi mikroba berbeda-beda,' lanjut Mucharromah. Oleh karena itu
mesti ada 'kecocokan' antara jenis tanaman penghasil gaharu dengan mikroba
inokulannya. Yang dipercaya sebagai inokulan utama di alam adalah Fusarium sp.
Penelitian doktor patologi tanaman dari Universitas
Kentucky, Amerika Serikat, itu menunjukkan di Bengkulu F. cylindriscorpum dan
F. oxysporum paling top 'mengundang' gubal pada A. malaccensis.
Pada proses inokulasi buatan, 'Sukses-tidaknya
pembentukan gaharu bisa diketahui sejak hari ke-5 pascainokulasi,' kata Ir
Hartal MP, juga peneliti gaharu dari Universitas Bengkulu. Pada bagian yang
terbentuk gaharu terlihat kayu berubah warna menjadi kecokelatan. Perkara
terbentuknya aroma harum gaharu, itu karena resin yang dihasilkan oleh alkaloid
sel berupa oleoresin dengan kandungan fitokimia sesquiterpene.
Mau Kebun Anda Hasilnya Meningkat 250 % ?
Gunakan pupuk Mikoriza
Friday, October 2, 2009
http://www.bibitgaharu.blogspot.com/